MADU ASLI Kini harga lumayan mahal di pasaran, karena mahalnya harga madu tersebut ada yang memanfaatkannya dengan membuat madu tiruan yang hampir sama persis dengan madu aslinya. Hal ini sangat merugikan kansumen, disamping merugikan dalam bentuk materi juga dari segi kesehatannya. Apabila tiruan tiruan madu ini tidak segera di berantas, pasti ada kemungkinan menurunnya minat beli masyarakat terhadap madu karena ketakutan akan dibohongi oleh oknum oknum yang tidak bertangungjawab. Untuk mengatasi masalah – masalah diatas saya mencoba menyajikan berbagai tips untuk memilih madu yang asli:
(1) Tanpa Buih. Sebelum membeli madu, perhatikan kemasan madu, rapi atau tidak, amati madu apakah banyak mengandung banyak buih. Jika iya, bisa dikatan madu dengan kwalitas buruk atau madu yang sudah ada penambahan zat. Buih pada madu menandakan telah terjadi fermentasi akibat kandungan air yang tinggi.
(2) Madu tidak asam. Lidah kadang diperlukan untuk membedakan madu asli dan palsu. Rasakan madu, madu pada umumnya mempunyai rasa manis yang khas tidak seperti manis gula. Bila rasa asam timbul, pertanda madu telah difermentasi. Itu disebabkan kandungan air berlebih (kelewat banyak), yang diakibatkan kurang sempurna pada proses pengemasan sehingga menyerap air dari sekelilingnya.
(3) Meninggalkan corak bila dicampur air. Cara gampang membedakanmadu palsu, dengan bantuan air. Tuangkan 1 (satu) sendok makan madu ke dalam piring dan tambahkan sedikit air. Gerakkan air perlahan memutar. Amati pada piring, madu kwalitas jelek segera larut dan bercampur air. Madi kwalitas baik bergeming dan meninggalkan bentuk tekstur (corak) seperti rumah lebah pada permukaan piring.
Ada juga beberapa hal teknis yang perlu diketahui; pertama, madu murni tidak beku saat disimpan di kulkas, sebagai tanda tidak ditambah gula (sukrosa maupun fuktosa). Namun, hal tersebut tidak selalu menjamin karena madu palsu juga bisa tahan di lemari pendingin. Kedua, banyak anggapan yang mengatakan madu asli tidak disukai semut, hal tersebut tidak benar, semut menyukai madu karena cairan yang dihasilkan madu lebah ini memiliki rasa manis, madu juga terdapat terkandung fruktosa sebesar 41,0%; gukosa 35%; sukrosa 1,9%. Sesuai standar Standart Nasional Indonesia (SNI), kandungan sukrosa pada madu tidak boleh lebih dari 10%. Ketiga, jika tutup botol dibuka terkadang muncul daya ledak, hal tersebut menandakan terjadi fermentasi akibat kandungan air berlebih. Madu dikatan tidak murni, karena telah ditambah zat tertentu. Perlu diketahui, madu dikatakan murni, jika berasal dari lebah madu dan tanpa proses pemanasan dan kimiawi.
No comments:
Post a Comment